Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Senin, 13 Oktober 2014

Tugas Informasi Kesehatan

Diposting oleh Risti di 23.53 0 komentar


Distribusi Puskesmas Provinsi Jawa Barat

Pengantar
Program kesehatan adalah kumpulan dari proyek-proyek di bidang kesehatan baik yang berjangka pendek maupun jangka panjang. 


Salah satu program kesehatan yaitu Puskesmas yang merupakan suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyentuh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.
Puskesmas memiliki 3 fungsi pokok, diantaranya :

   1) Sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas berada di tengah-tengah masyarakat yang dengan cepat dapat mengetahui keberhasilan dan kendala yang di hadapi dalam pembangunan kesehatan dan menentukan target kegiatan yang sesuai kondisi daerah kerjanya.
2)  Membina peran sertas masyarakat di wilayah kerjanya dalam meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat. 
3) Memberikan pelayanan kesehatan di berikan kepada semua orang tanpa memandang golongan, suku, jenis kelamin, baik sejak dalam kandungan hingga tutup usia.

Puskesmas di Jawa Barat
Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bandung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.
Dengan penduduknya terbanyak di Indonesia, tak heran banyak juga pelayanan kesehatan di Jawa Barat, salah satu pelayanan kesehatan tersebut yaitu Puskesmas. Di Jawa Barat terdapat banyak Puskesmas. Baik di kota maupun di Kabupatennya.

Dibawah ini adalah tabel penyebaran Puskesmas di Provinsi Jawa Barat tahun 2013.








Analisis Data
Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Puskesmas yang paling banyak terdapat di Jawa Barat adalah di Kabupaten Bogor.

Mengapa di Kabupaten Bogor penyebaran Puskesmas lebih luas di banding kota lainnya?
Berdasarkan info yang di dapat Bogor adalah salah satu kota yang berada di bawah wilayah administratif provinsi Jawa Barat dan hanya berjarak lebih kurang 50 km dari pusat pemerintahan Indonesia, Jakarta. Berikut profil Kabupaten Bogor :

Nama Resmi : Kabupaten Bogor
Ibukota          : Cibinong
Provinsi         : Jawa Barat
Batas Wilayah :    
      Utara: Kota Depok dan DKI Jakarta
Selatan: Kabupaten Sukabumi
Barat: Kabupaten Lebak
Timur: Kabupaten Purwakarta
Luas Wilayah                : 2.710,62 Km²
Jumlah Penduduk         : 4.070.630 Jiwa
Wilayah Administrasi  
Kecamatan: 40, Kelurahan: 16, Desa: 410

Kedudukan geografi  Kabupaten Bogor serta    lokasinya yang dekat dengan ibu kota negara, Jakarta, membuatnya strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi.Kabupaten Bogor secara garis besar terdiri atas tiga wilayah dan 40 kecamatan yang dibagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten Bogor terletak di Kecamatan Cibinong, yang berada di sebelah utara Kota Bogor. Kabupaten Bogor memiliki jumlah penduduk yang terbanyak di provinsi Jawa Barat. 
Dengan faktor-faktor penunjang tersebut tak heran jika Kabupaten Bogor merupakan wilayah yang memiliki jumlah Puskesmas terbanyak.


Kesimpulan
Dari informasi diatas dapat di simpulkan bahwa Kabupaten Bogor merupakan wilayah yang  padat penduduk di banding kota lainnya yg berada di provinsi Jawa Barat dan memiliki wilayah yang luas sehingga penyebaran Puskesmas pun lebih banyak di Kabupaten Bogor. 




Daftar Pustaka
 

 

Rabu, 08 Oktober 2014

Virus MERS

Diposting oleh Risti di 03.49 0 komentar

Yang Wajib Diketahui Seputar Penularan MERS


Setelah dunia bermasalah dengan virus SARS, Flu Burung, dan Swine Flue, sekarang dunia digemparkan dengan adanya pandemi baru yakni Virus Mers yang banyak ditemukan di Kawasan Teluk, Timur Tengah.
                              
Untuk pertama kalinya virus ini ditemukan oleh ahli Virologi, Dr. Ali Moh. Zaki pada seorang pasien pria yang berusia 60 tahun di Rumah Sakit Dr. Fakeeh, Jeddah, Saudia Arabia tanggal 20 September 2012 dan kemudian kasus kedua ditemukan di Qatar pada seorang pria yang berusia 49 tahun pada tanggal 23 September 2012 dan sejak saat itu ditemukan lebih dari 80 kasus yang berakibat fatal. Pada akhirnya terjadilah wabah MERS.

Apa itu MERS?
Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) kini telah menyebar luas ke berbagai belahan dunia. Penyakit yang disebabkan oleh virus korona ini sudah menyebabkan 100 kematian di berbagai negara.
Virus Corona Middle East Respiratory Syndrome (MERS) adalah salah satu jenis virus yang menyerang organ pernafasan manusia . Merupakan jenis penyakit saluran pernafasan yang bisa mengakibatkan kematian. MERS – Cov merupakan singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Corona virus (Novel Corona Virus).


Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi. Virus SARS tahun 2003 juga merupakan kelompok virus Corona dan dapat menimbulkan pneumonia berat akan tetapi berbeda dari virus MERS Cov. Informasi yang diperoleh dari website Kementrian Kesehatan RI www.depkes.go.id memberitahukan bahwasannya virus ini berbeda dengan coronavirus lain yang telah ditemukan sebelumnya.

Meski kasus MERS belum ditemukan di Indonesia, kita tetap perlu waspada terhadap penyakit ini. Selain jumlah tenaga kerja Indonesia yang banyak di negara Timur Tengah, tak sedikit pula warga Indonesia yang bepergian ke Arab Saudi untuk ibadah haji umroh.

Mengingat potensi penularan virus ini cukup besar, tak ada salahnya kita membekali diri dengan informasi terkait penyakit MERS.


Gampang menular
Arab Saudi adalah sumber penularan pertama, dengan jumlah kasus mencapai 378 dan 107 kematian. Tetapi sedikitnya ada 14 negara yang juga melaporkan kasus penyakit ini, antara lain Mesir, Jordania, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Tunisia, Malaysia, Oman, Perancis, Yunani, Italia, Inggris, Filipina, dan kini Amerika Serikat.

            Virus korona penyebab penyakit ini menular antar manusia melalui kontak dekat. Tetapi virus ini juga diektahui menyebar antar hewan.
Ada beberapa hal yang bisa kita ketahui dalam rangka mengenali apa saja yang menjadi tanda-tanda orang terkena virus yang satu ini. Karena menyerang saluran pernafasan maka berikut tanda-tanda penyakit MERS antara lain adalah sebagai berikut :
  • Demam.
  • Batuk.
  • Sesak Nafas (nafas pendek).
  • Bersifat akut.





Gejala
Gejala dari infeksi MERS sangat mirip dengan influenza sehingga diistilahkan "flu like syndrome". Penderita MERS akan mengalami batuk dan keluar lendir yang berlebihan dari hidungnya. Bedanya, pada yang terinfeksi MERS juga akan timbul demam tinggi minimal 38 derajat celsius dan sesak napas.
Gejalanya juga memiliki kemiripan dengan sindrom pernapasan akut berat (SARS). Keduanya sama-sama pneumonia yang disebabkan oleh virus. Gejalanya bisa berupa flu biasa hingga infeksi saluran pernapasan bawah atau radang paru.
Masa inkubasi dari virus hingga menyebabkan penyakit adalah dua hingga 14 hari. Sehingga mungkin saja seseorang terinfeksi virus corona MERS di Timur Tengah dan kemudian gejala baru timbul begitu sudah kembali ke negara asal.
Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang berkelanjutan. Kemungkinan penularannya dapat melalui media sebagai berikut yaitu :
  • Langsung : Melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin.
  • Tidak Langsung : Melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.

 Sumber Gambar : Google












Mirip flu
Gejala infeksi MERS antara lain demam dan batuk, sangat mirip dengan flu. MERS juga bisa menyebabkan diare dan sesak napas, dan bisa menyebabkan komplikasi berupa radang paru dan gagal ginjal.

Mematikan
            Menurut WHO, sekitar sepertiga orang yang terinfeksi virus MERS meninggal dunia. Kebanyakan kasus yang fatal terjadi pada orang lanjut usia dan orang yang sudah memiliki gangguan medis.
            Sekitar separuh dari jumlah penderita meninggal. Sebagian dari penderita dilaporkan menderita penyakit saluran pernapasan tingkat sedang.

Belum ada obatnya
Untuk saat ini tidak ada terapi pengobatan penyakit MERS. Orang yang terinfeksi akan diberikan terapi pendukung sesuai gejala-gejala yang dialami. Vaksinnya juga belum ditemukan.
            Sampai dengan saat ini memang belum ada vaksin yang spesifik dapat mencegah infeksi MERS-Cov. Selain itu, belum ditemukan juga metode pengobatan yang secara spesifik dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh MERS-Cov.

            Perawatan medis hanya bersifat supportive untuk meringankan gejala. Tes laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk MERS-Cov tersedia di Kementerian Kesehatan dan beberapa laboratorium internasional, namun tes tersebut bukan tes rutin.

            Belum ada vaksin yang tersedia. Pengobatan anti viral yang bersifat spesifik belum ada, dan pengobatan yang dilakukan tergantung dari kondisi pasien. Pencegahan dengan menjalankan pol hidup yang sehat dengan melakukan PHBS (pola hidup bersih dan sehat), dan juga menghindari kontak erat dengan penderita, serta menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit perlu untuk diterapkan dengan baik pula.





Negara yang terserang

Ada 9 negara yangtelah melaporkan kasus MERS CoV (Perancis, Italia,Jordania, Qatar, ArabSaudi, Tunisia, Jerman, Inggris dan Uni EmiratArab). Semua kasus berhubungan dgnegara di TimurTengah (Jazirah Arab),baik secara langsung maupun tidak langsung.


Kasus Terkini Virus MERS-CoV
Diseluruh Dunia
No
Negara
Jumlah Kasus
Jumlah kematian
1
Perancis
2
1
2
Italia
3
0
3
Jordan
2
2
4
Qatar
5
2
5
Saudi Arabia
90
44
6
Tunisia
3
1
7
Uni Emirat Arab
6
2

Total :
114
54










Pendapat WHO
Pernyataan WHO tanggal 17 Juli 2013 pada pertemuan IHR Emergency Committee concerning MERS CoVmenyatakan bahwaMERS CoV merupakan situasi serius dan perlu perhatian besar namun belum terjadi kejadian darurat kesehatan masyarakat(PHEIC/Public health emergency of international concern).

Hal yang dilakukan Kementerian Kesehatan
1. Peningkatan kegiatan pemantauan di point of entry, pintu masuk negara.
2. Penguatan Surveilans epidemiologi termasuk surveilans pneumonia.
3. Pemberitahuan keseluruh Dinkes Provinsi ttg kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV, sudah dilakukan sebanyak 3 kali.
4. Pemberitahuan ke 100 RS Rujukan Flu Burung, RSUD dan RS Vertikaltentang kesiapsiagaan dan  tatalaksana MERS CoV.
5. Menyiapkan dan membagikan 5 (lima) dokumen terkait persiapan penanggulangan MERS
CoV, yang terdiri dari :
    - Pedoman umum MERS CoV
    - Tatalaksana klinis
    - Pencegahan Infeksi
    - Surveilans di masyarakat umum dan di pintu masuk negara






Diagnostik dan laboratorium

            Semua petugas TKHI sudah dilatih dan diberi pembekalan dalam penanggulangan MERS-CoV:
1.      Menyiapkan pelayanan kesehatan haji di 15Embarkasi / Debarkasi (KKP)
2.      Meningkatkan kesiapan laboratorium termasuk penyediaan reagen dan alat diagnostik.
3.      Diseminasi informasi ke masyarakat terutama calon jemaah haji dan umrah serta petugas haji  Indonesia.
4.      Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor seperti BNP2TKI, Kemenhub, Kemenag, Kemenlu tentang kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV.
5.      Melakukan kordinasi dengan pihak kesehatan Arab Saudi. 
6.      Meningkatkan hub. Internasional melalui WHO dll.




Kesimpulan

Penyakit mers merupakan penyakit baru yang sudah banyak tersebar di berbagai negara begitu juga Indonesia. Penyakit ini masih belum bisa ditemukan obat atau cara mengatasinya. Sehingga dalam penanggulangannya harus dilakukan sesuatu usaha yang khusus serta diperlukan penelitian tentang penyakit ini.


































 Daftar Pustaka
 http://diskes.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/artikel/detailartikel/59
http://jenis2-penyakit.blogspot.com/2014/05/pengertian-virus-mers-gejala-penyebab-pencegahan.html
http://www.generasibiologi.com/2014/05/mengenal-virus-mers.html
http://askep-net.blogspot.com/2014/05/penyebab-tanda-gejala-virus-mers-cov.html
http://health.liputan6.com/read/682785/mers-cov-penyakit-apa-itu

 

Daily Sharing Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea