Selasa, 16 Desember 2014
SIMRS Menurut PERMENKES RI No 82 Th. 2013
PENYELENGGARAAN SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
1. Latar Belakang
Sebagai salah satu
bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan,
Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk
kebutuhan internal maupun eksternal sehingga perlu diupayakan peningkatan
pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu
dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan
memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi
berbasis komputer.
2. Strategi Secara umum
Sistem Informasi Rumah
Sakit harus selaras dengan bisnis utama (core bussines) dari Rumah Sakit itu
sendiri, terutama untuk informasi riwayat kesehatan pasien atau rekam medis
(tentang indentitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang diberikan kepada pasien), informasi kegiatan operasional (termasuk
informasi sumber daya manusia, material, alat kesehatan, penelitian serta bank
data).
3. Proses Bisnis
a. Pelayanan Utama (Front
Office)
Setiap Rumah Sakit memiliki prosedur
yang unik (berbeda satu dengan lainnya), tetapi secara umum/generik memiliki
prosedur pelayanan terintegrasi yang sama yaitu proses pendaftaran, proses
rawat (jalan atau inap) dan proses pulang
b. Pelayanan
Administratif (Back Office)
Proses umum Back Office diantaranya
perencanaan, pembelian/pengadaan, pemeliharaan stok/inventory, pengelolaan
Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan
lainnya). Proses back office ini berhubungan dengan proses pada front office.
4. Arsitektur
Infrastruktur
Kebutuhan
infrastruktur jaringan komputer kedepan bukan hanya untuk kebutuhan Sistem
informasi RS saja, tetapi juga harus mampu digunakan untuk berbagai hal,
seperti jalur telepon IP, CCTV, Intelegent Building, Medical Equipment dan
lain-lain.
5. Arsitektur Data (1)
Untuk menghasilkan informasi yang baik,
diperlukan data yang homogen. Agar dapat dihasilkan data homogen maka perlu
dibuat arsitektur data yang baik. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
membangun arsitektur data:
a. Kodefikasi Kodefikasi
selain keharusan utk otomatisasi/ komputerisasi, juga diperlukan untuk
integrasi dan penglolaan lebih lanjut seperti statistik.
b. Mapping Karena sering
berbeda keperluan kode- fikasi data, maka diperlukan mapping data untuk
integrasi dan pengelolaan lebih lanjut, misalnya mapping kodefikasi antara
tarif dengan kode perkiraan/chart of account, mapping kode kabupaten/kota
dengan provinsi dan sejenisnya.
6. Arsitektur Data (2)
a. Standar pertukaran
data antar aplikasi Beberapa software aplikasi yang terpisah, membutuhkan
standard pertukaran data agar dapat berkomunikasi satu aplikasi dengan lainnya
b. Database Desain
struktur database, sebaiknya mengacu pada best practice database Rumah Sakit
dan mengambil dari sumber terbuka serta mempertimbangkan kebutuhan informasi
stakeholder terkait.
19. 6. Arsitektur Aplikasi Contoh
gambaran arsitektur aplikasi minimal SIMRS:
KEAMANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT
1. Keamanan Fisik
a. Kebijakan hak akses
pada ruang data center/server
b. Kebijakan penggunaan
hak akses komputer untuk user pengguna
2. Keamanan Jaringan
a. Keamanan jaringan
sangat penting untuk dilakukan untuk memonitor akses jaringan dan mencegah
penyalahgunaan sumber daya jaringan yang tidak sah.
b. Segi-segi keamanan
dapat didefinisikan sbb:
· Informasi hanya dapat
diakses oleh pihak yang memiliki wewenang
· Informasi hanya dapat
diubah oleh pihak yang memiliki wewenang
· Informasi tersedia
untuk pihak yang diberi wewenang
3. Keamanan Aplikasi
· Keamanan aplikasi
harus mendukung dan mengimplementasikan protokol keamanan dalam melakukan
transfer data.
· Aplikasi harus
memungkinkan masing-masing user dapat didentifikasikan secara unik, baik dari
segi nama dan perannya.
· Akses melalui metode
akses remote dapat berfungsi dengan baik melalui aplikasi client (yaitu melalui
VPN, modem, wireless, dan sejenisnya).
· Aplikasi dapat
berfungsi dengan baik (compatible) pada software anti-virus yang digunakan saat
ini.
TATA KELOLA
1. Struktur
Organisasi Rumah Sakit harus memiliki
unit/instalasi informasi dan teknologi yang terdiri dari:
a. Kepala Instalasi SIMRS
b. Staf informasi dan
teknologi Fungsional
2. SDM Informasi dan
Teknologi
Sumber daya manusia informasi dan
teknologi terdiri dari staf yang memiliki kualifikasi dalam bidang:
a. Staf Analis System
b. Staf Programmer
c. Staf Hardware
d. Staff Maintanance
Jaringan
27. Kementerian Kesehatan RI Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Komunikasi dan Kolaborasi
a.
Komunikasi
1.
Interoperabilitas
Interoperabilitas adalah dimana suatu
aplikasi bisa berinteraksi dengan aplikasi lainnya melalui suatu protokol yang
disetujui bersama lewat bermacam-macam jalur komunikasi diantaranya dapat
terjadi komunikasi data dengan aplikasi berikut:
A. Standarisasi SIMAK BMN (untuk Rumah
Sakit milik pemerintah)
Minimal pengkodean barang mengunakan kode yang terdapat pada SK BMN, jika tidak
harus di buat mapping antara SK BMN dengan pengkodean Rumah Sakit tersebut.
B. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
Dapat terjadi
komunikasi data antara SIMRS dengan Kementerian Kesehatan untuk pelaporan SIRS.
C. Sistem Casemix (khusus yang
melaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional)
Dapat terjadi komunikasi data antara SIMRS dengan Kementerian Kesehatan untuk
pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional.
D. Aplikasi yang lainnya yang mendukung
Kinerja Rumah Sakit
One Medic – One Solutions for Health
Information System
One Medic – One Solutions for Health
Information System merupakan suatu aplikasi piranti lunak yang telah
dikembangkan sejak tahun 2008. Protocol komunikasi yang tersedia telah
dilengkapi dengan system keamanan sehingga dapat menekan berbagai tindakan cyber
crime oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Desain aplikasi SIMRS One Medic berbasis
Web dimana pengguna dapat melakukan integrasi dengan pihak-pihak internal
maupun eksternal secara online’. Manfaat Intergasi secara Online bertujuan
untuk mengantisipasi pengulangan pekerjaan administrasi yang dapat memicu
terjadinya human error sehingga potensi kerugian Rumah Sakit dapat
ditekan. Fitur-fitur SIMRS One Medic sebagai solusi untuk menjawab
tantangan masa depan industri pelayanan medik:
1. Security
system: modul ini dapat mengatur informasi dan data yang
diperbolehkan untuk diaksesbaik oleh pihak internal maupun eksternal.
Pengaturan tersebut dilakukan selain untuk melindungi kerahasiaan data pasien
juga untuk menghindari penyalahgunaan informasi penting lainnya oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
2. MPI
server solutions: adalah sistim komunikasi online yang dirancang
untuk menjembatani komunikasi antar sistem. Aplikasi MPI server solutions dapat
digunakan sebagai alat konfirmasi hak-hak pasien terhadap jenis tindakan
medis dan obat-obatan yang dapat diberikan oleh Rumah Sakit sesuai dengan
ketentuan Pihak Penjamin.a
3. Billing
records system: seluruh data tindakan medik dan obat-obatan yang diberikan pada
pasien otomatis terekam secara online dan dapat diatur sesuai dengan format
penagihan yang ditetapkan oleh Pihak Penjamin. Feature ini dapat mempersingkat
proses pekerjaan administrasi penagihan sehingga dapat menekan angka piutang.
Untuk media komunikasi informasi antara
unit dapat digunakan media komputer yang sudah terintegrasi dengan jaringan LAN
dengan menggunakan aplikasi Messenger atau chating, selain itu juga sudah ada
nya telepon lokal yang membantu hubungan komunikasi antar unit. Sedangkan untuk
akses komunikasi ke luar instansi menggunakan akses internet yang terintegrasi
melalui jaringan Pemerintah Kota.
b.
Kolaborasi
Dari aspek pembiayaan bahwa Rumah Sakit memerlukan biaya operasional dan
investasi yang besar dalam pelaksanaan kegiatannya, sehingga perlu didukung
dengan ketersediaan pendanaan yang cukup dan berkesinambungan. Apalagi jika
Rumah Sakit akan melakukan investasi dalam bidang teknologi informasi, dimana
perubahan teknologi merupakan hal yang pasti terjadi setiap saat, sehingga investasi
tersebut baik dalam bidang perangkat lunak (Software), perangkat keras
(hardware)maupun tenaga SDM pelaksana (Brainware) akan menjadi investasi yang
mahal dan berkelanjutan. Oleh karena itu, Rumah Sakit berada di dua sisi, yaitu
harus menerapkan teknologi informasi dalam bentuk SIMRS baik Hardware,
Softwaremaupun Brainware, sementara Rumah Sakit juga harus selalu up-to-date
baik dari segi teknologi maupun bisnis proses/kebijakan yang terangkum dalam
bentuk software.
Kerjasama dalam bentuk Kerjasama Operasional
(KSO) atau Built Operational Transfer (BOT) merupakan salah satu solusi untuk
penerapan teknologi informasi, sehingga resiko investasi (Hardware, Software
dan Brainware) dan resiko pelaksanaan sistem akan berada di pihak konsultan.
Sehingga Rumah Sakit tidak perlu melakukan investasi yang besar serta akan
dijamin keberhasilan pelaksanaan SIMRS tersebut.
Kerjasama Operasional (KSO) adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing sepakat untuk
melakukan suatu usaha bersama dengan menggunakan aset dan atau hak usaha yang
dimiliki dengan menanggung keuntungan dan kerugian secara bersama-sama.
KSO didasarkan atas waktu kerjasama (by
time), sehingga masa berakhirnya KSO adalah setelah masa kerjasama yang
disepakati berakhir, bukan pada Break Event Point (BEP) dari besarnya investasi
yang ditanamkan oleh investor. Dan prinsip KSO berbeda dengan pola
“Cicilan/Kredit” maupun “Leasing/Sewa Pakai”
Bentuk Bangun, Serah, Kelola (Build,
Transfer, and Operate/BTO).
Investor membangun aset dan mencatatnya sebagai “Aset KSO pada Kas/Hutang.”
Kemudian menyerahkan aset yang telah dibangunnya ke Pemilik Aset dan
mencatatnya sebagai “Hak Bagi Pendapatan pada Aset KSO” (Nominal Base) dan aset
diamortisasi selama masa Konsensi. Selama masa Konsensi, investor menerima bagi
hasil dari pemilik aset dan mencatatnya sebagai “Kas/Piutang pada Pendapatan
KSO.”
Pemilik Aset dapat menyerahkan aset dan dicatat sebagai “Aset KSO pada
Kas/Hutang/Aset Tetap” kemudian Pemilik Aset menggelola Aset KSO secara
Periodik membagi pendapatan dan mencatat sebagai “Beban KSO pada Kas/Hutang.”
Dan Pemilik Aset bisa mendapatkan seluruh aset (Sesuai Perjanjian) dari
Investor diakhir masa Konsensi.
Bentuk tersebut bisa dikombinasikan dengan Perjanjian Bagi Hasil (PBH) atau
Perjanjian Bagi Pendapatan (PBP) dengan cara tertentu. Hak milik aset yang
digunakan untuk Kerjasama Operasional (KSO) adalah Hak milik Penyerta aset
selama periode perjanjian KSO. Aset yang disetrakan dalam KSO tidak terkena transaksi
jual-beli, sehingga tidak dipungut PPN. Aset tersebut juga disusutkan
berdasarkan masa manfaatnya. Pada akhir masa Konsensi (masa KSO) aset dapat
dipindah tangankan merujuk pada perjanjian kedua belah pihak.
Aset yang diserahkan pemilik aset untuk diusahakan dalam perjanjian Kerjasama
Operasi (KSO) harus dicatat oleh pemilik aset sebagai aset KSO sebesar biaya
perolehannya. Apabila yang diserahkan untuk diusahakan dalam perjanjian KSO
adalah hak penyelenggaraan usaha yang tidak memiliki biaya perolehan, maka
pemilik aset hanya perlu mengungkapkan keberadaan transaksi tersebut.
4.
Infrastruktur
Konsep sistem infrastruktur yang
ditawarkan untuk memperbaiki dan
penyempurnakan sistem infrastruktur yang telah dimiliki oleh Rumah Sakit, yaitu
berupa penambahan pada sistem Network Operational Center / Data Center
Konsep yang ditawarkan dalam memperbaiki
dan menyempurnakan sistem infrastruktur Rumah Sakit meliputi perbaikan dan
penyempurnaan pada :
• Konfigurasi Sistem Server
• Konfigurasi sistem LAN (Local Area
Network)
• Konfigurasi sistem WLAN (Wireless LAN)
• Konfigurasi sistem back up co-location
http://www.slideshare.net/dwisty1/paparan-simrs-peraturan-menkes-ri-no-82-tahun-2013
http://tentangkshtn.blogspot.com/2014/12/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit.html
Selasa, 11 November 2014
Mengenal WEB
Apa Itu Web?
Secara
makna sebuah WEB atau WEBSITE adalah sekumpulan halaman informasi yang
disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama
terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang
terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang
menarik untuk dikunjungi oleh orang lain.
Web
dapat dapat dikelompokan kedalam beberapa kelompok bisa berdasarkan sifatnya, fungsi dan berdasarkan jenis domain
Jenis Website Berdasarkan
Sifatnya:
1.Website Dinamis
Merupakan website yang contentnya dapat berubah setiap saat. Contoh dari website dinamis ini antara lain adalah wikipedia, mypangandaran, abatasa, detik, tokobagus dan blog. Faktor utama yang membuat sebuah web menjadi dinamis adalah Content Management System. Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator website dapat mengupdate contentnya dengan sangat mudah.
2. Website Statis
Merupakan website yang jarang sekali dirubah karena memang tidak diperlukan perubahan yang sangat sering. Website statis biasanya berupa company profile sederhanya, brosur online, atau situs-situs yang berisi informasi sederhana yang tidak perlu dirubah. Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi.
Merupakan website yang contentnya dapat berubah setiap saat. Contoh dari website dinamis ini antara lain adalah wikipedia, mypangandaran, abatasa, detik, tokobagus dan blog. Faktor utama yang membuat sebuah web menjadi dinamis adalah Content Management System. Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator website dapat mengupdate contentnya dengan sangat mudah.
2. Website Statis
Merupakan website yang jarang sekali dirubah karena memang tidak diperlukan perubahan yang sangat sering. Website statis biasanya berupa company profile sederhanya, brosur online, atau situs-situs yang berisi informasi sederhana yang tidak perlu dirubah. Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi.
3. Website Interaktif
Website Interaktif adalah web yang saat ini memang sedang booming. Salah satu contoh website interaktif adalah blog dan forum. Di website ini user bisa berinteraksi dan beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran mereka. Biasanya website seperti memiliki moderator untuk mengatur supaya topik yang diperbincangkan tidak melenceng dari alur pembicaraan.
Selain sifat, biasanya jenis website
juga dibedakan berdasarkan fungsi utamanya. Dibawah ini adalah jenis-jenis
website apabila dibedakan berdasarkan
fungsinya:
- Search Engine.
Fungsi dari website ini adalah sebagai pencari website lain. Contohnya adalah Google, Bing, dan Yahoo!
- Blog.
Blog ini bisa dibilang catatan harian dari pemilik website.Fungsi dari website blog adalah publikasi artikel / content yang berfokus pada manajemen artikel.
- Social Networking.
Contoh dari website networking ini adalah facebook, friendster, multiply, myspace dan twitter, dimana website menyediakan fasilitas untuk para member agar dapat berinteraksi dengan member yang lain.
- Forum.
Website forum sebenarnya mirip dengan website networking, namun lebih berfokus pada kemampuan para member untuk berdiskusi. Contoh dari website forum antara lain modifikasi, detikforum. Website forum yang terbesar di Indonesia saat ini adalah kaskus.
- Berita.Website berita berfungsi untuk mengelola dan mempublikasikan berita kepada para pengunjung di internet. Website berita yang paling banyak pengunjungnya di Indonesia sekarang ini adalah detik.com
- Gallery.
Fungsi dari website gallery adalah menyediakan fasilitas publikasi foto dan gambar secara online, mengelolanya, kemudian mempublikasikannya. Contoh website gallery adalah picasa.
- Multimedia.
Siapa yang tidak tahu Youtube? Itulah contoh website multimedia, dimana kita dapat melakukan streaming untuk video, maupun audio tanpa mengunduhnya terlebih dahulu. Untuk mengakses website multimedia akan diperlukan internet dengan kecepatan koneksi yang cukup tinggi.
- E-Learning.
Biasanya website e-learning dimanfaatkan oleh organisasi pendidikan untuk menyediakan fasilitas belajar melalui internet. Pembelajaran dapat menjadi interaktif dengan adanya website e-learning ini. Contoh website e-learning adalah website-website universitas.
- E-Commerce.
Website E-Commerce adalah yang paling boom-ing sekarang ini. Website jenis E-Commerce berperan sebagai toko online. Contohnya adalah Tokobagus, Amazon, Bhineka dan E-Bay.
Bisa juga mengelompokan website berdasarkan jenis domain yang digunakan sebagai tanda peruntukannya untuk apa saja.
- Web Bisnis dan Web Perusahaan
Website dibuat dengan orientasi bisnis ataupun perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis, biasanya memakai domain .com untuk Top Level Domainnya (TLD) dan .co.id untuk Country Top Level Domainnya terkadang juga menggunakan akhiran .net dan .net.id untuk bisnis jaringan.
- Web Pemerintahan
Sedangkan website yang sengaja dipergunakan untuk kepentingan pemerintah bisanya menggunakan domain .gov atau juga .go.id
- Web Lembaga dan Organisasi
Lembaga nirlaba atau sering identik dengan yayasan juga bisa membangun sebuah website, biasanya menggunakan domain berakhiran .org atau .or.id
- Web Lembaga Pendidikan
Jika sebuah lembaga pendidikan atau universitas membuat website maka bisa menggunakan domain berakhiran .edu atau juga .sch.id untuk sekolah dasar dan menengah, dan .ac.id untuk perguruan tinggi.
- Web Perseorangan
Sebetulnya website perorangan bisa menggunakan .com, namun demikian banyak yang menggunakan .web.id, .info, .name, .me dan yang lainnya
- Web Kebutuhan Khusus
Website yang dibangununtuk militer dengan menggunakan domain .mil dan juga website-website khusus seperti untuk televisi menggunakan domain .tv
Senin, 13 Oktober 2014
Tugas Informasi Kesehatan
Distribusi Puskesmas Provinsi Jawa Barat
Pengantar
Program kesehatan adalah
kumpulan dari proyek-proyek di bidang kesehatan baik yang berjangka pendek
maupun jangka panjang. Salah satu program kesehatan yaitu Puskesmas yang merupakan suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyentuh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.
Puskesmas memiliki 3 fungsi pokok, diantaranya :
1)
Sebagai pusat
pengembangan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas berada di
tengah-tengah masyarakat yang dengan cepat dapat mengetahui keberhasilan dan
kendala yang di hadapi dalam pembangunan kesehatan dan menentukan target
kegiatan yang sesuai kondisi daerah kerjanya.
2)
Membina peran
sertas masyarakat di wilayah kerjanya dalam meningkatkan kemampuan untuk hidup
sehat. 3) Memberikan pelayanan kesehatan di berikan kepada semua orang tanpa memandang golongan, suku, jenis kelamin, baik sejak dalam kandungan hingga tutup usia.
Puskesmas
di Jawa Barat
Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bandung. Perkembangan
Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama
dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat
dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa
Barat. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di
Indonesia.
Dengan penduduknya terbanyak di Indonesia, tak heran
banyak juga pelayanan kesehatan di Jawa Barat, salah satu pelayanan kesehatan
tersebut yaitu Puskesmas. Di Jawa Barat terdapat banyak Puskesmas. Baik di kota
maupun di Kabupatennya.
Analisis Data
Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
Puskesmas yang paling banyak terdapat di Jawa Barat adalah di Kabupaten Bogor.
Mengapa di
Kabupaten Bogor penyebaran Puskesmas lebih luas di banding kota lainnya?
Berdasarkan info yang di dapat Bogor adalah salah satu
kota yang berada di bawah wilayah administratif provinsi Jawa Barat dan hanya
berjarak lebih kurang 50 km dari pusat pemerintahan Indonesia, Jakarta. Berikut
profil Kabupaten Bogor :
Ibukota :
Cibinong
Provinsi : Jawa Barat
Batas Wilayah :
Utara:
Kota Depok dan DKI Jakarta
Selatan: Kabupaten Sukabumi
Barat: Kabupaten Lebak
Timur: Kabupaten Purwakarta
Luas Wilayah :
2.710,62 Km²
Jumlah Penduduk :
4.070.630 Jiwa
Wilayah Administrasi :
Kecamatan: 40, Kelurahan: 16, Desa: 410
Dengan faktor-faktor penunjang tersebut tak heran jika Kabupaten Bogor merupakan wilayah yang memiliki jumlah Puskesmas terbanyak.
Kesimpulan
Dari informasi diatas dapat di simpulkan bahwa Kabupaten
Bogor merupakan wilayah yang padat
penduduk di banding kota lainnya yg berada di provinsi Jawa Barat dan memiliki
wilayah yang luas sehingga penyebaran Puskesmas pun lebih banyak di Kabupaten
Bogor.
Daftar
Pustaka
Langganan:
Komentar (Atom)






